agussarwan
JADILAH ORANG YANG JUJUR
Selasa, 02 April 2013
Senin, 25 Maret 2013
cerita
Cerita, Renungan, Motivasi: Cangkir Yang Cantik
Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko
suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju
kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek
kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku
lihat," ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang
dimaksud berbicara 'Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku
dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah
seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin
dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.
Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa
pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum
!" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.
Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja
meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan
aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup !
Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum !"
Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan
aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum.
Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai
mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan
aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas
dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku
berteriak sekuat- kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.la
terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan
dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik
mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut
sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir
yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala
kulihat diriku.
Renungan: Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat
Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan
banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi- Nya untuk mengubah kita
supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan- Nya.
"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu
jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita
menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang
matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu
apapun."
Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil
hati. karena Dia sedang membentuk Anda. Bentukan -bentukan ini memang
menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa
cantiknya Tuhan membentuk Anda. (Cerita dan Motivasi ini disadur dari e-book
Mailing List)
cerita
Cerita, Renungan, Motivasi: Cangkir Yang Cantik
Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko
suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju
kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek
kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku
lihat," ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang
dimaksud berbicara 'Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku
dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah
seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin
dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.
Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa
pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum
!" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.
Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja
meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan
aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup !
Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum !"
Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan
aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum.
Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai
mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan
aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas
dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku
berteriak sekuat- kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.la
terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan
dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik
mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut
sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir
yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala
kulihat diriku.
Renungan: Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat
Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan
banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi- Nya untuk mengubah kita
supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan- Nya.
"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu
jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita
menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang
matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu
apapun."
Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil
hati. karena Dia sedang membentuk Anda. Bentukan -bentukan ini memang
menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa
cantiknya Tuhan membentuk Anda. (Cerita dan Motivasi ini disadur dari e-book
Mailing List)
Cerita, Renungan, Motivasi: Cangkir Yang Cantik
Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko
suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju
kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek
kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku
lihat," ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang
dimaksud berbicara 'Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku
dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah
seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin
dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.
Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa
pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum
!" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.
Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja
meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan
aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup !
Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum !"
Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan
aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum.
Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai
mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan
aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas
dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku
berteriak sekuat- kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.la
terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan
dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik
mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut
sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir
yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala
kulihat diriku.
Renungan: Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat
Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan
banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi- Nya untuk mengubah kita
supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan- Nya.
"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu
jatuh ke dalam berbagai pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita
menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang
matang supaya Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu
apapun."
Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil
hati. karena Dia sedang membentuk Anda. Bentukan -bentukan ini memang
menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, Anda akan melihat betapa
cantiknya Tuhan membentuk Anda. (Cerita dan Motivasi ini disadur dari e-book
Mailing List)
Langganan:
Postingan (Atom)